Share

Permohonan Wina

Aku langsung menelpon Andika untuk memperjelas tentang pesan yang dia kirim. Aku penasaran kenapa Wina kembali setelah sekian lama menunggunya dan kini diri ini sudah melabuhkan hati pada wanita lain.

“Halo, Bro. Ada apa?” tanyanya di seberang sana. Terdengar suara canda tawa anak-anak di dekatnya.

“Sibuk, gak? Apa mengganggu?” Aku merasa tak enak hati. Malam begini adalah waktu istirahatnya dan aku malah menelpon.

“Ini lagi ngumpul sama keluarga saja. Katakan saja apa yang ingin kamu sampaikan, gak apa-apa.”

Aku menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. “Kamu gak bercanda kan, tentang Wina yang datang ke kafe?” tanyaku ke inti.

“Enggak. Ngapain juga aku bercanda? Gak penting banget.”

“Dia datang mau ngapain? Minta kerjaan lagi?” cecarku. Mana tahu Andika tahu sesuatu.

“Enggak. Katanya pengen ketemu kamu saja. Dia sempat minta alamatmu juga, tapi gak kukasih. Makanya dia tinggalkan nomor hapenya. Tanya aja sendirilah, dia mau ngapain,” balas Andika.

“Baiklah, makasih infonya, Br
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status