Share

Kenapa Jadi Muji Dia?

“Ayah gak apa-apa?” Cici terlihat cemas di sampingku. Aku terpaksa tersenyum dan mengatakan kalau baik-baik saja. Aku tidak boleh terlihat lemah di hadapan putriku sendiri.

“Tolong bawa Cici keluar! Anak-anak tak baik berada dalam rumah sakit,” titahku pada salah satu karyawan perempuan paling terpercaya.

“Baik, Bos.”

Aku berusaha duduk dan menegakkan punggung. Tinggal aku dan Elsa di sini. Wanita menyebalkan itu menyodorkan segelas air putih.

“Maafkan aku, ya. Aku benar-benar tak sengaja menendangmu tadi.” Dia berkata dengan nada santai dan ekspresi datar. Menyebalkan.

“Tak sengaja kamu bilang? Bullshit. Kamu pasti sengaja ingin menyakitiku, kan? Kamu telah lancang masuk ke ruanganku dan bertindak semena-mena tanpa mencari tahu apa yang terjadi. Kamu pasti akan menyesal karena telah membuatku masuk rumah sakit. Kamu akan masuk penjara,” cetusku.

“Haduh, jangan diperkarain dong. Aku kan gak sengaja. Ini hanya salah paham. Kukira kamu telah aniaya karyawanmu, ternyata dia sendiri yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status