Share

Wanita Pengacau

“Gimana, Delon? Dia menerimamu, kan?” tanya Papa begitu melihatku pulang.

Aku menundukkan kepala, lantas menggeleng lemah. Cukup lama tadi aku di kafe setelah ditinggalkan oleh Dina. Ada sedikit harapan kalau dia datang lagi dan mengatakan sudah berubah pikiran dan mau menerimaku apa adanya. Dia hanya bercanda mengatakan tidak mau jadi pendampingku. Itulah yang kuharapkan dan nyatanya hanya impian belaka. Wanita yang kusukai itu tidak balik lagi, tapi membawa pergi cincin yang kuberikan. Saat mau pulang dari kafe, aku ingin menge-chatnya dan berterima kasih telah jadi pelipur lara selama ini, tapi sayang sekali nomorku sudah diblokir. Dia benar-benar tak mau berkomunikasi lagi denganku.

“Yang sabar, Delon. Kamu pasti bisa menemukan perempuan yang tulus.” Papa menepuk pundakku.

“Kayaknya gak bakalan ada yang mau jadi istriku, Pa. Aku kapok. Dina juga baik dan pengertian, tapi untuk soal penyakit ini, dia gak mau kok. Siapa sih yang mau menerima lelaki yang punya penyakit menular dan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status