Share

Lanjutan Part 11

Tak terasa, sudah terdengar suara ngaji-ngaji dari mesjid di kejauhan sebagi pertanda waktu sholat subuh akan tiba. Raka dan bapaknya segera bergegas ke mushola rumah sakit, menunaikan kewajiban sekaligus meminta pertolongan lewat jalur langit. Sebesar apapun usaha yang dilakukan manusia, tetap saja itu hanya ikhtiar. Sedangkan kesembuhan itu terjadi atas izin Sang Pencipta.

Aku menjaga cucuku dan membuatkan susu untuknya dan gantian sholat setelah suami dan anakku selesai. Dua rakaat yang sangat berat karena mata terus mengabur. Desakan cairan bening di sudut mata tiada henti menerobos.

“Ya Ilahi Robbi. Jangankan anak, suami, cucu atau harta, bahkan nyawa yang dikandung badan bukan milik kami. Semuanya adalah titipan dan berhak diambil oleh-Mu kapan saja. Cepat atau lambat, setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Namun, jika boleh meminta, hamba mohon agar putri kesayangan yang Engkau titipkan kepada kamibisa sembuh.”

Suaraku bergetar di sela tangisan, menadahkan tangan sambi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Meice Baginda
sangat dalam bkn hanx pengaruh di fisikx tpi bathinx yg hancur lebur,tpi mujizat sll utk hambax yg terzolimi,suamix mmg biadap
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Sedalam apa luka hati yang dialami oleh Alina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status