Share

Bab 127 Tidak Tertulis Hitam di atas Putih

Safira di tinggal sendirian di ruangan rumah sakit. Karena Ilham pamit hendak membeli makanan siang, Safir, Zakir, Farhan, pamit pulang hendak menganti pakaiannya.

Fikri perlahan masuk ke dalam ruangan Safira, saat sudah di lihatnya para sahabatnya sudah keluar dari ruangan. Fikri perlahan mendekati brankar dan terus menatapi Safira dalam diam. Safira yang tertidur, tiba-tiba mengeliat dan membuka mata.

Safira sempat terperanjat saat mendapati Fikri berdiri di samping brankar.

“Terima kasih udah membantu, dan membayar admistrasi rumah sakit....” ujar Safira. Bersamaan dengan itu keempat sahabat Fikri memasuki ruangan, namun saat melihat ada Fikri, mereka memilih berdiri saja di depan pintu.

“Aku anggap semua itu, hutang....” jawab Fikri dengan dingin.

“Membayarnya dengan cara aku menjauhi keluargamu kan?” tebak Safira menatap Fikri dingin.

“Itu paling utama.... tapi, pembayarannya bukan hanya menjauhi keluargaku, tapi kau juga harus membayar uang tunai.... aku harap kau segera melunas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status