Share

Chapter 104 Taruhan

Ketika istirahat tiba, Fikri kembali kesikap asalnya yang cuek dan sungguh menyebalkan. Tanpa bicara dan melihat siapapun, Fikri segera memasuki lapangan basket dan asyik bermain disana. Sahabat-sahabat Fikri pun ikut bermain. Ketika bola terlepas dari tangan Safir dan mengelinding, Safira cepat mengambil bola dan sesekali memantulkan bola kelantai dan memasukkannya ke ring.

“Boleh kami bermain?” Safira tersenyum meminta persetujuan dari kelima pria itu. Safir dan teman-temannya hanya membeku, melihat Safira dan para bodyguardnya menghampiri mereka. Mereka melirik kearah Fikri meminta persetujuan, seperti tau apa yang dipikirkan teman-temannya. Fikri hanya menganguk menyetujui. Safira segera berlari merebut bola dari Fikri dan hanya beberapa teknik, bola sudah berpindah ketangan Safira dan kembali untuk kedua kalinya Safira memasukkan bola ke ring.

“Kita taruhan. Siapa yang kalah, akan mentraktir kita makan nanti malam, dan traktir gratis kita semua naik gunung.” Safira dengan linca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status