Share

Chapter 86 Terror

Safira melangkah, berjalan perlahan menuju wc. Dia merasakan ada yang mengikutinya. Detik kemudian, sebuah tinju, menghantam wajah pria itu. Saat sang pria hendak lari, beberapa orang menodong senjata, ke arah sang pria, membuatnya harus menyerah. Sang pria ditangkap dan dibawa dirumah kosong, yang didalamnya banyak terdapat gudang, atau pun kamar. Didalam sanalah, para tawanan Safira berkumpul. Setiap ada penangkapan terjadi, orang-orang yang menjadi tawanan Safira sengaja dipisahkan. Agar tidak terjadinya rencana untuk kabur secara bersama-sama.

Safira akhirnya pulang, namun baru saja, dirinya masuk kedalam rumah. Bunyi bel, membuatnya berbalik dan membukakan pintu. Safira heran, saat mendapatkan paket untuk dirinya.

Dengan penasaran membukanya, dan betapa terkejutnya dia, saat melihat sebuah boneka yang berlumuran darah, dilehernya terdapat pisau tertancap. Dia juga membaca surat, disamping boneka tersebut.

“Hentikan atau kau memilih mati!” Safira hanya tersenyum dingin, saat membac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status