Share

Chapter 85 Ancaman

Safira menjemput Fikri dirumah Safir, dan mereka pulang bersama-sama. Sesampainya dirumah Hartawan, hp nya berdering. Safira mengerutkan keningnya, saat melihat nomor orang yang tidak dikenal, tertera di layar hp nya. Sejenak dia hanya terdiam, sebelum akhirnya memutuskan mengangkatnya.

Saat mengangkat panggilan telepon itu, panggilan nya berubah menjadi panggilan video. Safira sangat terkejut, saat melihat Candra sedang disiksa. Safira menghela napas pendek. Wajahnya memerah, dia bangkit dari duduknya.

“Apa yang kalian inginkan?” tanya Safira dingin.

“Nyawamu!” ujar pria itu, memperlihatkan teman-temannya sedang menyiksa Candra, pada Safira.

“Lalu untuk apa kalian menangkapnya? Lepaskan dia! berhenti menyiksanya, dan saya akan menyerahkan diri,” ujar Safira dengan nada dingin.

“Datanglah besok sore. Akan saya kirim alamatnya, Jangan berani menghubungi polisi, jika tidak ingin temanmu mati,” ucapnya dengan tertawa.

“Baiklah. Tapi, kalian harus berhenti menyiksanya,” ujar Safira t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status