Share

Chapter 96 "Ci, Kaka kangen Cici..."

Safira mendekati kamar Fikri, namun pintu kamarnya terkunci. Safira berbalik badan hendak mengambil kunci cadangan. Dia terperanjat, saat melihat Fikri berdiri di depannya dengan wajah datar.

“Saya, mau ambil pakaian untuk di cuci.” jawab Safira jujur mencoba bersikap tenang.

“Siapa yang suruh?” tanya Fikri datar menyandarkan tubuhnya di dinding.

“Kan memang tugasku untuk mencuci semua pakaian keluarga pak Hartawan. Tapi, kamarmu terkunci. Kenapa sih kamarmu terus di kunci, kayak menyembunyikan sesuatu?”

“Bukan urusanmu.” jawabnya cuek.

“Jika kau kunci terus, bagaimana aku mengambil pakaianmu, untuk di cuci?”

“Kau ini mengerti bahasa orang nggak sih hah? Sudah berapa kali ku bilang, jangan pernah menyentuh pakaianku, termasuk mencucinya, berdiri di depan kamarku. Itu semua adalah larangan dan tidak boleh kau lakukan. Pergi dari hadapanku, aku bisa mencuci sendiri pakaianku, tidak usah sok baik.” Fikri mendorong Safira dengan kasar.

“Dasar nyebelin. Mati aja kau... ku bunuh kau y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status