Share

Bab 78. Permintaan Tama

Hari itu, sinar mentari pagi mulai menerobos jendela kamar si Kembar. Mereka membuka mata dengan lambat, masih merasakan kantuk yang menghinggapi tubuh. Pagi yang cerah dan segar, memberikan harapan baru untuk memulai hari yang menyenangkan di sekolah. Alan dan Alana bersiap-siap dengan cepat, tahu bahwa mereka harus berangkat tepat waktu agar tidak terlambat.

Alan dan Alana berjalan keluar dari kamarnya. Ketika memasuki ruang tamu, mereka terkejut melihat Pandu tertidur lelap di sofa.

"Kenapa Paman Pandu tidur di sini?" ucap Alan pelan agar suaranya tidak membangunkan Pandu.

Alana memandangi Pandu dengan rasa prihatin. Dia tidak ingin meninggalkan Pandu dalam keadaan tertidur, tetapi mereka juga tidak bisa terlambat ke sekolah. Setelah berpikir sejenak, Alana mengusulkan ide.

"Bagaimana kalau kita mencoba membangunkan Paman dengan lembut? Mungkin dia akan terbangun jika kita memanggil dengan pelan di telinganya," saran Alana.

Alan setuju dengan ide itu. Dia berjongkok di samping Pand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status