Share

Isi Ruang Rahasia

“Tidur di kasur. Biar Mas di ruang kerja.” Mas Nata berbalik.

Aku langsung berdiri, menahannya untuk keluar. “Mas, niat kita nikah itu emang buat kasih adik buat Yuna.”

“Iya. Mas tahu. Tapi kita lakukan sesuai yang kamu mau, Han.”

“Bayi tabung cuman buang uang, Mas. Lebih baik uang itu dipakai buat kebutuhan lain. Tenang aja, aku nggak seegois itu.”

Ya. Aku memang tidak bisa egois. Haiku menolak untuk disentuh Mas Nata tapi aku tidak boleh kekanakan.

Dia berbalik, berjalan ke arahku. Tanpa kata menarikku ke dalam dekapannya sambil memagut bibir ini.

Mataku melebar karena tidak siap dengan apa yang dilakukannya. Kedua tangan mengepal di sisi tubuh. Bersamaan dengan mata yang terjepit erat, cairan bening merembes membuat dada bergemuruh.

Mas Nata melepaskan tautan bibir kami, dia menatapku dengan sorot yang tak terbaca. Kedua ibu jarinya mengusap lembut pipiku.

“Kamu nggak bisa, Han. Sakit 'kan? Kita lanjut rencana tadi aja,” katanya lalu melangkah keluar dari kamar.

Tubuhku langsung le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
syerem amat si Nata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status