Share

93. Ketahuan Papa

Rabu dan Kaia menjemput Katha sepulang kerja. Ketiganya berangkat ke supermarket, karena Kaia meminta beberapa jajanan. Keripik pisang cokelat yang diberikan Rabu rupanya masih kurang memuaskannya. Dan Katha tidak ingin berdebat dengan keponakannya, sehingga memilih untuk memberikan izin.

“Lo mau apa, Tha?” tanya Rabu saat mereka melewati rak berisi berbagai mi instan.

“Gue mau mi cup yang pedes itu, loh, Bu,” jawab Katha sambil terus menyusuri deretan mi dengan menggandeng Kaia.

“Mulai, deh,” ujar Rabu. “Lo udah beli bubuk cabe loh, ini.” Dia menunjuk dua botol bubuk cabe di dalam troli.

“Ya, biar sensaninya lebih dapat, gitu, Bu. Lagian namanya aja yang super pedas. Padahal mah, nggak ada apa-apanya,” sahut Katha.

Rabu menghela napas. Dia akhirnya membiarkan Katha memasukkan lima mi cup super pedas itu ke dalam troli saat perempuan itu menemukannya di rak bagian atas.

“Kai sekarang mau beli apa?” tanya Rabu pada Kaia yang diam. “Suda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status