Share

Bab 45

Beberapa saat setelah Nauna dan Dean pergi, Alina terbangun. Dinara lekas menghampiri dan duduk di kursi sebelah ranjang. Dia menyambut puteri kecilnya dengan senyum dan usapan lembut di kepala.

Sepasang mata Alina mencari-cari ke segala arah, lalu berhenti pada bingkisan buah di atas nakas. Dia melirik Dinara dan bertanya dengan suara serak, "Apa itu dari Papa?"

Dinara menggeleng pelan dan berkata dengan jujur, "Itu dari Tante Nauna dan Om Dean. Mereka datang menjengukmu, tapi sekarang sudah pulang."

Alina tidak begitu mengingat nama-nama yang disebutkan Dinara. Dia hanya bergumam pelan dengan raut wajah yang begitu kecewa.

Dinara tahu apa yang gadis kecilnya pikirkan. Dia mengenggam tangan kecil itu dan berkata dengan lembut, "Papa akan segera datang."

"Kapan?" Alina menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sebentar lagi."

Sejak Alina demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit semalam, dia terus menanyakan keberadaan Papanya. Jawaban Dinara selalu sama; Papa akan segera datang. Walaupun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status