Share

Bab 48

Setelah mendengar apa yang dikatakan Rudy, Nauna merasa ini adalah kesempatan baginya untuk mengetahui siapa Jeremy. Tidak butuh waktu lama untuk memutuskan, dia akan membuntuti iparnya itu nanti.

Pada saat ini, Dean masuk ke kamar dengan membawa dua mangkuk bubur. Nauna segera melepas handsfree dan menyambutnya dengan senyuman.

“Mbak Lusi dan yang lainnya belum masak. Jadi, aku beli bubur. Nggak apa-apa, ya?” Dean berkata sambil duduk di tepi ranjang dan menyerahkan satu mangkuk bubur pada Nauna.

Ketika pergi ke dapur beberapa saat lalu, Dean tidak mendapati seorangpun di sana. Tidak ada yang memasak, meja makan juga masih kosong. Sepertinya, para iparnya belum keluar dari kamar.

Dean tidak bisa menunggu. Jadi, dia mengambil motor dan pergi ke luar. Ada yang menjual bubur di persimpangan, tak jauh dari rumah. Dia membeli dua porsi untuk sarapan bersama Nauna.

“Tumben mereka belum masak, biasanya sudah ada makanan di meja makan jam segini.” Dean kembali berkata. Dia terlihat sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status