Share

Part 34

"Nggak usah ikut campur urusan orang lain. Ayo, ikut saya ke rumah. Soalnya Ibu nggak ada di rumah!"

"Ibu kan memang pergi sama teman-temannya. Untuk apa dicariin?"

"Ibu pergi?"

"Iya. Katanya dia dapet arisan dan pengen jalan-jalan. Makanya dia langsung ngajak teman-temannya nginep di puncak. Memangnya Mas nggak tau?"

Aku nenyentak napas kasar.

Ibu. Anaknya sedang terlilit banyak hutang dan punya banyak masalah. Bukannya bantu bayarin, malah punya uang buat jalan-jalan. Benar-benar tidak punya perasaan.

"Mau ke mana, Mas?" tanya Bang Sanip ketika melihatku melenggang pergi meninggalkan pos.

Aku terus saja berjalan tanpa menoleh, malas berbicara dengan dia lama-lama. Bikin tambah pening.

Sesampainya di rumah. Lekas merebahkan bobot di atas kasur, menatap langit-langit kamar membayangkan apa yang sudah aku lakukan kepada Nirmala.

Menyesal. Itu yang aku rasakan saat ini.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status