Share

Part 76

Mencengkeram pinggiran brankar, menahan sakit luar biasa seakan sedang dikuliti hingga membuat bibir ini bergetar hebat. Pandangan berkunang-kunang dan semuanya menjadi gelap.

Dan ketika membuka mata, aku hanya terbaring sendiri di atas dipan kecil, menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat jam yang menggantung di tembok dan ternyata sudah pukul dua dini hari.

Area pangkal pahaku terasa kebas, dan tidak terasa saat diraba. Buru-buru menyibak selimut yang menutupi badan, melihat ke bawah dan kembali menelan saliva ketika melihat daerah sana sudah di perban.

Dengan pelan serta hati-hati kucari benda itu, bisa bernapas lega ketika mendapati dia masih ada di tempatnya.

Aku pikir tanpa sepengetahuan dariku dokter memangkasnya. Ternyata tidak. Hanya saja tiba-tiba mati rasa, tapi mungkin hanya pengaruh anestesi yang belum sepenuhnya hilang.

Kembali menutup tubuh dengan selimut, mata ini masih mengantuk dan malam juga sudah larut. Tidak mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status