Share

Dewa Penolong

Setelah tubuh Gendis di masukkan ke dalam mobil, semua menjadi semakin gelap.

Kakinya yang tertembus timah panas, kini sudah tidak merasakan apa-apa.

Bahkan untuk di gerakkan pun tidak bisa, Gendis merasakan, seseorang mengikat luka di kakinya.

Beberapa kali dia menjerit kesakitan sebelum akhirnya dia jatuh pingsan.

Sementara itu di rumah Dirga.

"Dasar bodoh, menangkap seorang wanita saja tidak becus."

Tania menggebrak meja yang ada di sebelahnya.

Sementara, Dirga dengan kepala di balut perban, duduk di sofa, menyandarkan punggungnya dengan meletakkan lengan di atas kepalanya.

"Tania, jaga ucapanmu. Kami di serang sekelompok orang dengan tiba-tiba, bahkan jika kamu berada di sana, belum tentu juga bisa menangkap perempuan sialan itu."

Dirga menjawab, tanpa merubah posisi duduknya.

Tania yang mendengar ucapan Dirga, merasa begitu kesal.

Dia berlalu meninggalkan Dirga dan anak buahnya dengan muka masam.

"Dobleh ...." teriak Dirga.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status