Share

3. Biarkan Aku Di Sini 3

"Sudah, jangan nangis. Kamu akan bertemu anakmu setelah keluar dari sini." Pak Haslam melihat jam tangannya. "Waktu om sudah habis. Om pulang dulu. Tunggu prosesnya dan om akan menjemputmu."

Rinjani mencium tangan Pak Haslam. Lelaki itu keluar, sedangkan Rinjani kembali digiring masuk ke selnya.

"Suamimu datang lagi?" tanya Mak Ewok.

"Bukan. Yang datang om saya."

"Enak, banyak yang perhatian sama kamu. Kalau suamiku lebih suka aku mendekam di sini dan dia enak-enak dengan perempuan lain di luar sana." Seorang wanita bertubuh gempal dengan rambut potongan pendek duduk di depan Rinjani. Perempuan dengan kasus yang sama dengannya. Melabrak wanita simpanan suaminya. Bahkan membuat wanita itu sampai patah tulang karena dipukul menggunakan logam.

"Kami nggak kehilangan apa-apa selain kebebasan. Tapi kamu kehilangan karirmu sebagai seorang dokter," lanjut wanita itu.

Ya, Rinjani kehilangan kepercayaan dalam pekerjaannya. Instansi tempatnya bekerja memang belum membuat keputusan hendak memberinya kesempatan atau memberhentikan. Namun ia sadar, tidak akan baik-baik saja setelah ini. Begitu juga dengan pernikahannya.

Keluarga terhormat mertuanya, belum tentu bisa menerima sepenuh hati setelah nama baik mereka tercoreng oleh perbuatannya. Pasti akan banyak syarat yang mereka ajukan jika ingin tetap bertahan di sana. Tapi apakah dia mau bertahan dengan suami yang sudah tega mengkhianatinya? Siapa yang memulai kemelut ini? Bukankah karena perselingkuhan Daffa.

"Apa yang kamu lamunkan, Dokter?" tegur Mak Ewok mengagetkan Rinjani.

Dokter. Apa ia layak mendapatkan sebutan itu jika setelah ini tidak bekerja lagi.

"Nggak usah disesali. Lanjutkan hidupmu, Dok," lanjut Mak Ewok.

"Dia beda dengan kami, Mak. Sudah terbiasa dengan kehidupan dan karir yang mapan, tiba-tiba saja tumbang," sahut salah seorang wanita yang duduk di pojokan. Dialah penghuni sel yang tidak pernah ramah pada Rinjani. "Kalau takut, seharusnya kamu diam saja. Biarkan lakimu berpetualang, asalkan tetap pulang. Daripada mendekam di sini dan hancur semuanya. Orang susah saja pengen sukses, kamu yang sukses malah cari masalah."

"Bicara apa kamu. Sudah bener apa yang dilakukan Rin, kalau aku malah kubuat remuk redam perempuan itu. Biar kita nggak dianggap lemah," jawab wanita bertubuh sintal menyangkal ucapan wanita di pojokan.

Kasus mereka memang berbeda. Wanita dipojok itu, dipenjara karena ketangkap mengedarkan nark0ba. Juga belum pernah menikah.

Rinjani memperhatikan mereka bicara. Kejadian ini membuatnya mendapatkan pengalaman lain. Berkumpul bersama orang-orang dengan segudang permasalahan. Jujur saja, yang membuat Rinjani menyesal, karena tidak bisa lagi bertemu dengan putranya. Mungkin jika tidak terbakar emosi, dia bisa bertindak lebih elegan lagi.

Lalu bagaimana jika kelak Noval sudah besar pada akhirnya tahu kalau ibunya mantan narapid*na?

***L***

"Pa, katanya mama pulang. Mana?" Noval bertanya ketika Daffa memangkunya sepulang kerja. "Biasanya mama kalau kerja tidak pernah lama. Noval kangen, Pa."

Daffa mencium puncak kepala putranya. Entah dia harus menjawab apa lagi. Semua bujukan telah ia keluarkan. Biasanya kalau Rinjani ada acara ke luar kota, dia selalu menelepon putranya. Inilah yang menjadi pertanyaan besar Noval. Kenapa sang mama tidak mau bicara dengannya lewat telepon.

"Noval, sini ikut Nenek. Biar papa mandi dan ganti baju dulu." Bu Tiwi meraih lengan cucunya.

"Nggak mau, Nek. Noval mau mama." Bocah lelaki itu menarik tangannya dari cekalan sang nenek.

"Mama pasti pulang. Sabar, ya. Papa yang akan menjemput mama," bujuk Bu Tiwi.

"Noval ikut jemput mama, Pa." Wajah Noval berbinar menyimpan harapan. Rindunya tak terbendung pada sang mama.

Daffa tidak bisa menjawab. Jika berdusta supaya anaknya tenang, hanya akan membuat Noval mengatainya sebagai pembohong di kemudian hari. "Papa, bohong. Berbohong berdosa, Pa."

"Papa mau mandi. Noval sama nenek dulu."

Baru saja Noval di dudukkan di sofa, bel rumahnya berdering. ART di belakang tergopoh ke depan untuk melihat siapa yang datang.

Next ....

Selamat datang ya, di kisahnya Dokter Rinjani. Nah, kira-kira alur cerbung ini seperti apa. Yuk, kita ikuti.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kenapa juga Rinjani gk memviralkan perselingkuhan Daffa & Adiba.. pasti bisa narik simpati netijen.. biar keluarga Daffa hancur sekalian..
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
syudah gregeten pengen ngebejeg abilabong
goodnovel comment avatar
Andin Gemoy
akhirnya rinjani tayang di sini..terimakasih thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status