Share

Buta

Ambar tersenyum penuh kemenangan. Tak lama lagi ingatan Arsa tentang Hara akan terhapus sepenuhnya. Seandainya pun dewa perang itu sadar di tengah ritual, maka ia tak akan bisa menolak. Atau akan ada bagian dari tubuhnya yang rusak parah.

Sudah Dewi bunga itu duga bahwa sang lelaki yang ia puja akan sadar. Dua mata mereka yang berbeda warna saling bertatapan. Ada kebencian jelas pada diri Arsa.

“Tenanglah, Kanda Arsa, ini tak akan lama. Kau akan menerimaku walau terpaksa. Jangan membantah karena kau tak akan tahan dengan sakitnya,” ucap Ambar tanpa ada keinginan untuk mundur. Hatinya sudah dipenuhi cinta buta.

“Kau tak pernah tahu sedang berhadapan dengan siapa.” Bisa Arsa rasakan satu demi satu kenangan tentang Hara menghilang.

“Kau tak berdaya melawannya, Kanda, atau kau harus terim—” Belum selesai Ambar berbicara, tubuhnya telah terdorong sangat jauh.

Arsa menghantam bagian perut dewi bunga hingga ia pun muntah darah. Di luar dugaan, Ambar kira dewa perang itu tak akan menyak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status