Share

Api yang Membara

Arsa mendorong tubuh Dira ke dalam kamar. Gadis itu cukup kaget dengan apa yang dilakukan oleh lelaki yang telah menolongnya beberapa kali.

Sang tabib tak bisa melakukan apa pun. Ia tak paham, tapi merasa bingung sekaligus senang dengan sensasi rasa bahagia yang diberikan oleh Arsa. Kemudian waktu pun terus berjalan dalam kesunyian di kaki gunung.

Dua insan itu terus bersama sampai waktu mengatakan cukup karena Dira masih manusia biasa. Arsa menjauh dan sang tabib terlelap begitu nyenyak.

Dewa perang itu memperhatikan kalung zodiaknya. Belum ada panggilan kedua yang datang. Artinya ia masih punya waktu beberapa saat lagi sebelum benar-benar pergi.

“Tuan,” panggil Dira ketika gadis itu terbangun. Ia terlihat malu-malu karena tadi seperti merasa bukan dirinya.

“Iya, kenapa?” Dewa perang itu menoleh. Sang tabib terlihat mengenakan baju baru berwarna hitam. Seperti orang berduka.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, sekali lagi. Sejak mengenalmu aku jadi tahu ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status