Share

Belenggu Rantai

Terpaksa Arsa menyumpal mulut Nira denga kain sebab gadis itu tak berhenti bicara dan mengumpat padanya. Sampai berasap kuping dewa perang itu saking berisiknya penjaga neraka yang ia culik paksa.

“Haduuuh, sudahlah tubuhnya sepanas api, mulutnya sepedas cabe neraka, kurang sabar apa aku sebagai suami.” Arsa memegang ibu jarinya yang tadi digigit Nira.

Akhirnya gadis itu diam dan tertidur pulas juga. Dan keduanya masih di bukit yang sama. Belum beranjak dan tak punya rencana apa pun.

“Aku harus bisa menyingkirkan batu neraka dari dalam dadanya itu. Mungkin itu yang menjadi sebab kenapa dia jadi beringas seperti siluman api,” ucap Arsa ketika memperhatikan Nira tertidur lelap.

Perlahan-lahan dewa perang itu mendekati pecahan Hara yang tertidur. Tangan lelaki bermata kuning itu bergerak ingin menyentuh di bagian bawah tulang leher. Sayang Nira keburu sadar. Matanya yang semerah api memandang Arsa begitu tajam.

Penjaga neraka itu memang terikat, tapi untuk mengadu kepala masih bisa d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status