Share

Siapa Dia?

Arsa dan Nira berjalan-jalan ke luar. Rasanya tempat itu tak asing baginya. Apalagi dengan pemandangan gunung yang tinggi menjulang.

“Apa ini?” tebak Arsa dalam hati. “Ah, tak mungkin.” Begitu pikirnya.

“Tuan, coba lihat itu. Ada panah baru barangkali tuan berminat,” tunjuk Nira pada barang dagangan di depan matanya.

“Halah, panah dengan kayu dari bumi, manalah kuat menahan tanganku.”

“Tuan tak berani mencoba?” tantang Nira.

“Siapa bilang? Bawa sini semua panah yang ada, akan aku tancapkan tepat di hatimu!” tunjuk Arsa pada jidat Nira. Gadis pelayan itu tersenyum lebar sekali.

Kemudian sang dewa perang mendekati pedagang busur dan panah. Ia coba satu dulu, tapi sayang busurnya patah saking kuatnya tarikan Arsa.

Baru pada busur ketiga berhasil dan anak panah menancap pada titik merah yang dituju. Begitu terus sampai semua barang dagangan habis dicoba oleh Arsa.

“Ini, kecil bagiku. Jangankan panah kayu, panah dari petir saja pernah aku pegang,” ucapnya congkak.

Tersisalah Nira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status