Share

Cuti yang Dipercepat

Aku menangis tergugu di pelukan Bunda. Entah bagaimana menempatkan diri saat ini. Papi menegur Mami, mengingatkan nominal uang seserahan, jangan seperti menjual anak. Toh aku dan Bram sudah menikah, hanya tinggal resepsi saja.

Semua persiapan pernikahan juga sudah ditanggung oleh keluarga Bram, sesuai keinginanku. Semua isi keranjang hantaran juga sudah dijabarkan oleh Bunda. Satu hal yang membuat sedih, ada Zanna juga Arkana menjadi saksi, bagaimana Mami memuntahkan semua kebencian padaku dan Papi. 

Ayah tidak mempermasalahkan nominal, lebih dari itu juga beliau sanggup. Namun, Ayah hanya kecewa melihat perlakuan Mami kepadaku. Bunda malah langsung memeluk dan menenangkan aku. 

"Bawa Aline pulang, Bunda. Aline capek," rengekku di pelukan Bunda. Pandanganku sudah penuh dengan air mata.

"Tidak bisa! Kamu anak saya. Saya masih berhak atas kamu, Zeline Zakeysha!" Mami berkacak pinggang.

Entah apa maunya Mami. Mendadak kepalaku berdentam heba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status