Share

Mengundurkan Diri

Papi memintaku untuk tinggal di apartemen yang baru dibeli. Sayangnya, aku tidak mau pulang ke mana pun. Tidak ke rumah orang tua atau apartemen Bram. 

Cairan infus yang menetes satu-satu adalah objek pandangan kali ini. Keheningan juga menjadi teman. Bram belum kembali setelah diminta keluar oleh Papi. 

Tak banyak yang diucapkan oleh Papi padaku. Beliau hanya meminta untuk tetap bertahan seburuk apa pun keadaan. Bisakah? Apa mungkin aku bisa menjalani hari sebagai istrinya Bram, sedangkan di Bali sana Nadhira cemas menanti kepastian?

Pintu ruangan rawat terbuka. Zanna datang bersama Arkana. "Sissy. Gimana kondisi kamu?"

Aku tersenyum. "Hanya kecapekan, Nya. Jangan cemas." 

"Bayi kamu gimana?" celetuk Arkana. 

Aku menggeleng. Bukan saat yang tepat membicarakan tentang anak saat ini. Tangisku luruh lagi.

Zanna langsung memelukku erat. Lidahku kelu, tak sanggup untuk berbasa-basi. 

"Maaf," ucap Arkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status