Share

Petaka atau Anugerah

Yudith tersentak dari lamunan saat sang sekretaris menyapanya untuk kedua kali. Ia jarang sekali melamun di depan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Semua karena ucapan-ucapan maaf dari Rajendra minggu lalu ketika ia menyetujui bertemu dengan secangkir capucino hangat.

“Kita ada meeting sepuluh menit lagu, Bu,” tukas sekretaris Yudith.

“Iya kita jalan sekarang.” Yudith mematikan layar monitor setelah menyimpannya, mengambil tablet untuk ia berikan pada sekretarisnya dan berjalan beriringan.

“Ibu belum makan siang tapi, tadi pas jam makan siang katanya tanggung,” ungkap sekretaris mengingatkan.

“It’s ok, nanti pulangnya baru makan.” Yudith menjawab dengan mengerutkan kening, mencoba mengingat apakah tadi pagi ia sarapan atau tidak.

“Bu ... anu ... ada bapak Rajendra tapi bersama PT Zeus. Saya baru mengetahui tadi dari pihak Zeus mengatakan mereka akan membawa satu orang yang akan memprogram ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status