Share

HANCUR

Tanto menyentuh gundukan tanah merah yang terlihat masih basah dengan banyak taburan bunga yang mulai layu. Tepat seminggu setelah Ibunya tiada Tanto kembali ke tempat pembaringan terakhir wanita terpenting dalam hidupnya. Mungkin setelah ini ia tak bisa sering-sering datang karena esok hari ia dan keluarganya harus kembali ke kota.

“Bu, besok Tanto mau berangkat. Tenang disana ya, Bu,” pamitnya sembari mengelus nisan kayu bertulisan Riyati .

Memang tak mudah menerima kenyataan jika wanita yang melahirkannya telah berpulang untuk selamanya. Namun kematian adalah hal yang mutlak bagi setiap makhluk yang bernyawa dan jika saat itu datang tak maka tak ada satu pun yang mampu menghindarinya.

Tanto berjalan pelan meninggalkan makam Bu Riyati, baru sepuluh langkah ia berhenti dan menoleh sejenak kemudian melayangkan senyum sebagai isyarat jika ia telah mengikhlaskan kepergian Ibunya dan siap menjalani hari-harinya kembali

“Sudah siap semuanya, Sayang?” Tanto yang baru saja pulang langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
duh ari, tolong jangan jd playboy ya, ingat ibu kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status