Share

PURA-PURA

Tanto mengernyit heran saat melihat wajah istrinya yang terlihat muram. Televisi besar yang menyala di depannya sama sekali tak diperhatikan. Biasanya sepulang kerja Tanto langsung disambut oleh suara merdu Rini yang selalu menanyakan segala hal tentang hari yang dilaluinya, tapi sekarang berbeda karena sedari tadi Rini hanya bicara seperlunya.

“Kamu sakit?” Tanto menempelkan telapak tangannya di dahi Rini.

“Enggak, Mas, cuma capek aja.”

“Capek ngurusin Rafif, ya?”

Rafif memang sekarang sedang aktif-aktifnya. Bocah yang baru dua bulan ini bisa berjalan terus saja bergerak dan tak membiarkan Rini beristirahat. Ia hanya akan berhenti saat di gendong atau saat tidur dan hal itulah yang membuat Rini cukup kewalahan.

“Bukan capek ngurusin Rafif, tapi aku pusing mikirin Ari.”

“Memangnya Ari kenapa? Perasaan enggak ada yang berubah sama kelakuannya.”

Akhirnya Rini menceritakan semua hal yang ia tahu tentang perilaku Ari. Juga tentang sikapnya yang mulai mempermainkan seorang gadis. Sebenarn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status