Share

44-SURAT YANG BASAH

Srak, srak, srak,

Semak-semak belukar dari sebuah hutan hujan yang lebat membuatku kesulitan untuk bergerak, suara-suara dari dedaunan yang aku singkirkan, juga suara dari daun-daun kering yang aku injak di tanah membuat sebuah suara yang menggema di tengah-tengah hutan.

Aku tidak tahu kenapa tubuhku bergerak seperti ini, bergerak mengikuti Satria dan Pak Ridwan yang mungkin saja itu hanya halusinasi semata karena rasa lelah dan pikiran yang menumpuk akibat kejadian-kejadian yang menimpaku pada saat ini.

Namun, pikiranku seakan-akan ingin segera mengikuti mereka berdua yang berjalan terus menembus semak-semak hutan dan pepohonan yang menutupi hutan itu dengan lebatnya.

“Minahhhhh, Minaaahhhh, pergi kemana kamu?”

Terdengar sayup-sayup dari arah belakang, suara teriakan dari Pak Dani dan Ucok yang mencoba mengejarku yang berjalan masuk ke dalam hutan secara tiba-tiba.

Mereka seperti sedang berusaha mengejarku dengan sekuat tenaga, menyingkirkan semak-semak belukar yang menghalangi jalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status