Share

46-TIGA ORANG

“Bunda!”

“Kenapa di ujung sana banyak orang yang berkumpul?”

Ayu dengan mata polosnya bertanya kepadaku di depan rumah, dia berdiri bersamaku, melihat para warga yang berlarian ke depan desa untuk menjemput seseorang yang diantarkan oleh Pak Dani dan Bu Cucu bersama dengan para warga lainnya yang menjemputnya setelah aku pulang bersama Ucok di siang itu.

“Kak Jeje sakit, jadi harus dibawa pulang oleh warga nak,” kataku sambil tersenyum ramah kepada Ayu pada saat itu.

Aku bingung harus menjelaskan seperti apa kepada Ayu tentang Jeje yang kehilangan nyawanya dengan kondisi tubuh yang mengenaskan, aku benar-benar tidak tega mendengar lagi kata mayat, atau kata pembunuhan yang semuanya saling berkaitan dengan Satria.

“Owh, kirain kak Jeje sudah meninggal Bunda, ternyata masih hidup ya,” kata Ayu sambil tersenyum kecil kepadaku.

“Haaaahhh?”

Aku tiba-tiba kaget, mendengar hal itu dari mulut Ayu yang polos itu, tatapannya seperti tidak mempunyai beban apapun ketika mengatakan itu kepadaku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status