Share

Bab 25- Setiap Ada Kamu

“et dah! Pergi sana sama Papamu, pulang sekalian sama dia.” ucapku, cemburu.

“Hahaha, anak kok kucing? Bikinlah anak beneran. Biar Ayah bisa punya cucu. Udah mulai menua ini.” ucap Ayah.

Kami bertatapan, aku menggigit bibir. Aku langsung kembali ke dapur. Ku biarkan Bang Kay membawa kucingku kembali ke Sofa.

“InsyaAllah, Pa”. Mohon doanya.” Sahut Bang Kay.

“Kenapa Maya belum hamil Kay? “ tanya Ayah.

“Eng, kami mau menikmati masa-masa berdua dulu Pa, mau matang secara finansial.” ucap Bang Kay, aku tidak lagi mendengar meongan Lani. Mungkin sudah anteng di pangkuan Bang Kay. Padahal selama bersamaku, dia sering gelisah. Mungkin karena kucing betina, Lani merindukan sosok pria yang selalu memberinya perhatian.

“Jangan di tunda-tunda, barangkali karena tidak punya anak kalian sering bertengkar. Masing-masing jenuh, kalau punya anak ‘kan, kita di sibukkan untuk mengurusinya. Sehingga tidak ada waktu dan kesempatan untuk kita bertengkar. Memiliki anak juga dapat menumbuhkan cinta, jika kit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status