Share

Bab 32-Mas Hanafi Menyatakan Cinta

Pramusaji datang membawa hidangan yang aku dan Mas Hanafi pesan,

“Silahkan dinikmati hidangannya Mbak, Mas …”ucap Pramusaji itu ramah.

“Ya, terimakasih,” balasku tak kalah ramah. Kulihat hidangan di depanku sejenak. Jika kutaksir harganya mencapai hampir 500.000. Semaha itu? bagaimana tidak? sedangkan teh kosong saja harganya mencapai 75.000.

“Ini nih rumah makan orang Kaya, pantesan orang kaya jarang ada yang berlemak”. Aku membathin, tidak cocok sekali harga semahal itu, dengan menu yang sangat sedikit.

“Pemilik rumah makan ini keterlaluan, pelit bin medit. Mau dapat keuntungan sebanyak-banyaknya nih,” benakku.

Aku merasa pemilik rumah makan mewah ini, tidak sedang menjual harga, tapi hanya menjual nama, kemasan, dan pelayanan. “Orang-orang kaya ini Kok kayak ga mikir gitu ya, seharusnya kalau mau makan ya cari tempat makan yang bener-bener menjual makanan, bukan cuma jual merk doang.” Benakku.

“Loh, kok termenung? Ayo dimakan …” ucap Mas Hanafi mengagetkan lamunanku.

“I, iya Mas, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status