Share

Bab 30-Teguran

“Assalamualaikum.” Suara Ayah terdengar lantang.

“Waalaikumsalam.” Aku dan Mama menjawab serentak.

Pintu depan terdengar terbuka, disusul munculnya wajah Ayah dan Bang Kay di ruang makan. Aku bergegas membawakan kopi aren keruang makan, Ayah dan Bang Kay telah duduk manis di kursi, ku suguhkan kopi aren dihadapan Ayah dan Bang Kay.

“Ayo Kay minum kopinya. Ini kopi nama nya kopi aren.” Ayah mengajak Bang Kay minum.

“Wah kopi bermerk ya Yah? Aromanya sangat wangi.” Puji Bang Kay sembari menghirup asap yang keluar dari gelas kopi.

“Sruuuuut.” Bang Kay menyeruput kopinya.

“Enak sekali yah, kopi produk mana ini?” Bang Kay takjub dan penasaran.

“Ini kopi biasa Kay, Kopi yang dimasak dengan air nira aren. Jadi tanpa air dan tanpa gula, enak dan sehat.” Ayah mulai promosi.

“Bisa bikin bisnis baru ni Yah. Jualan air nira atau buat kebun aren.” Seru Bang Kay.

“Ya jika kamu minat boleh saja, nanti bapak kenalkan dengan pemilik kebun aren diprovinsi ini. Diprovinsi kita ini hanya ada satu kebun a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status