Share

37. Menolak Bantuan

“Siapa yang kalian bilang anak pembawa sial?”

Aku langsung mencecar begitu kembali melangkah memasuki rumah sepupu ibuku yang aku panggil dengan sebutan Be`k Nah itu.

Aku benar-benar sudah tak bisa menahan rasa kesal di hatiku karena mereka ikut-ikutan mencap anak dalam kandunganku sebagai anak pembawa sial.

Be`k Nah yang tadi sempat getol membicarakan kehamilanku bersama anak-anaknya di belakangku langsung terdiam kelu.

Sementara Mas Mirza yang sejak tadi mendampingiku berusaha untuk menyabarkan aku.

“Sudah Nia, jangan dengarkan mereka, sebaiknya kita tinggalkan saja tempat ini.”

Sejak dulu suamiku memang tipe orang yang tak mau melibatkan diri dengan keributan bersama orang lain, terlebih Be`k Nah termasuk masih keluargaku sendiri.

Tapi untuk kali ini aku benar-benar tak bisa menerima jika anak yang sedang aku kandung ini terus-terusan disudutkan, dianggap sebagai biang kerok atas segala kemalangan yang sedang menimpa kami saat ini.

Kenapa mereka tidak memakai akal sehat mere
Mastuti Rheny

hai readers setia, kasih dong dukungannya dengan ngasih komentar terbaiknya ma kasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status