Share

Kode Rahasia

Aku memeriksa kembali isi chat yang lain. Namun, tidak ada lagi yang aneh. Semuanya biasa saja. Hanya pesanan nasi uduk itu yang terasa janggal di pikiranku.

Gegas aku membereskan barang-barang yang berserak di atas tempat tidur, memasukkannya ke dalam tas. Setelah selesai, aku mengambil ponselku.

Sudah jam 11 malam. Aku ingin menelpon Argi. Ingin meminta alamat rumah atau kantor milik Guntur. Namun, sekarang sudah cukup malam.

Kubuka aplikasi WhatsApp. Lalu melihat akun milik Argi. Ternyata dia sedang on. Langsung saja aku menelponnya.

"Hallo, Wa?" sapa Argi saat panggilan dariku diterimanya.

"Hallo, Gi. Lo belum tidur?" tanyaku berbasa-basi.

"Belum. Gue lagi pelajari, tips dan trik marketing yang lo kasih, Wa!" jawabnya.

"Wah, semangat banget lo. Sampe jam segini masih belajar."

"Iyalah, Wa. Gue pengen niru kesuksesan elo di bisnis cafe. Makanya gue semangat banget ini."

"Ya, baguslah. Gue suka semangat lo, Gi. Eh, iya, ada yang mau gue tanyain sama lo, Gi!"

"Apa, Wa?"

"Gini, gue ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status