Share

DUA PULUH DUA

Bora masuk ke dalam mobil sementara Efan mengomel di depan Ditya.

Ditya terbelalak tidak percaya. "Bora mengatakan itu?"

"Ya, dia melamar langsung."

"Gila! Apa sih yang ada di dalam pikirannya?"

Efan mengangkat kedua bahu.

Ditya menepuk pundak Efan dan mengucapkan terima kasih, lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil berjalan keluar penjara, Ditya bertanya pada Bora. "Kamu melamar-"

"Ya, aku ingin dia menikah denganku."

"Bora."

"Dokter, aku tidak tahu di masa depan apakah masih ada atau sudah pergi dari dunia ini- banyak yang tidak menyukai papa." Bora menjelaskan ke Ditya. "Mungkin saja aku akan mati lebih cepat."

Ditya memukul kepala Bora. "Jangan bicara hal yang tidak masuk akal! Cepat tarik kembali!"

Bora mengusap kepalanya yang dipukul dan menatap kesal Ditya. "Dokter tidak tahu apa yang aku lihat di masa depan!"

Bora yang menyadari kesalahannya, sontak terdiam. Ditya mengarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status