Share

DUA PULUH TUJUH

Fendi tidak bisa berkomentar banyak ketika melihat seorang perempuan muda, memakai baju rumah sakit berwarna merah muda dengan mulut cemberut, muka sembab dan kaca mata baca duduk di hadapannya, membawakan buah strawberry yang dimasukan ke dalam plastik mika dan sepertinya dijual di pinggir jalan.

Fendi juga tidak bisa mengeluarkan kritikan tajam ketika melihat aura sedih di sekitarnya. "Jika kamu masih ingin istirahat, kamu tidak usah menjenguk aku."

Bora menggeleng lalu mulai menangis sambil melepas kaca matanya.

Fendi menjadi panik, tidak ada tisu ataupun sapu tangan, di dalam ruangan hanya ada mereka berdua. "Aku- tidak tahu kenapa kamu menangis, tapi aku-"

Bora menggeleng lagi. "Tidak, aku tidak butuh hiburan. Aku hanya ingin menangis saja."

Fendi menghela napas panjang. "Aku bukan pendengar yang baik, tapi jika kamu butuh teman untuk berkeluh kesah- aku tidak cocok melakukannya."

Bora tertawa kecil, meskipun masih menangis. "Aku juga tidak mengharapkan penghiburan dari orang la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status