Share

LIMA PULUH

Daniel menghela napas ironis. "Sekarang saya sudah paham, mahasiswa atau mahasiswi macam apa kalian. Nah, karena Bora tidak bisa beritahu alasan dia menjadi saksi atau korban, maka saya yang akan jelaskan kepada kalian semua.

"Pihak universitas tidak mau memberikan konfirmasi apa pun, bukan karena takut pada Presiden. Tapi mereka takut pada hukum. Bora mengikuti ujian yang sama dengan kalian dan memberikan record ujian. Dia memang tidak lulus ujian nasional, namun dia sudah memenuhi semua rapotnya sampai kelas tiga sma."

Seisi kelas spontan menjadi ribut.

"Bukankah ada yang bilang dia tidak masuk sekolah?"

"Apakah karena dia anak pak Aji?"

"Jangan-jangan palsu?"

"Hei, kalian semua. Apakah tidak dengar perkataan pak Daniel tadi?"

Mahasiswa dan mahasiswi yang meragukan rapot Bora, spontan menoleh ke Daniel.

Daniel tersenyum. "Bora sudah menjelaskan dia memiliki nilai rapot kelas tiga."

"Tetap saja, itu tidak bisa dijadikan bukti. Bisa saja, orang tua Bora menyuap pihak sekolah. Sangat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status