Share

Part 68–Gugup

"Masaknya banyak banget, Nur? Ada acara apa?" Ibu menghampiriku ke dapur sembari menggendong Alan.

"Enggak ada acara apa-apa, kok, Bu."

"Masa?"

"Buat makan siang Dokter Widi sekalian."

"Ooh." Ibu mengulum senyum.

Aku menunduk menahan senyum malu dengan pipi yang terasa menghangat. Mulai hari ini, aku harus mulai memperbaiki sikapku terhadap pria itu. Pun meminta maaf jika pertemuanku dengan Mas Aldi sering tanpa sengaja menyakitinya.

"Aldi sudah ngabarin belum, Nur? Sampai jam berapa dia semalam?"

Aku menggeleng. "Tadi pagi udah coba kutelepon, Bu. Tapi enggak aktif. Pesan wa juga cuma ceklis satu. Mungkin Mas Aldi masih tidur karena capek nyetir semalaman."

"Benar juga. Tapi kamu sudah coba tanya ke orangtuanya belum? Ibu khawatir saja."

"Udah, Bu. Tapi enggak diangkat-angkat juga. Mungkin sibuk. Nanti kucoba telepon lagi agak sorean. Pasti udah bangun."

"Ya sudah. Kamu mau antar makan siang itu ke klinik, kan?"

Aku mengangguk.

"Tidurin dulu Alannya, ya. Dia udah ngantuk kayaknya. Re
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status