Share

Part 69–Ungkapan Perasaan

"I–iya. Kayaknya lagi bicara serius. Mending Teteh sama aku dulu aja di sini," saran Intan.

"Ah, pentingan mana tamu sama calon istri? Udah sana, Nur. Jangan dengerin Intan!" Teh Iis lagi-lagi mendorongku setelah menarik Intan ke samping agar tak menghalangi.

"Tapi, Teh ... anu ...."

"Ssstt. Orang mau ketemu calon suaminya kok malah kamu halangin," cicit Teh Iis.

Aku tersenyum mendengar perdebatan kecil keduanya, dan terus melangkah mendekati pintu halaman belakang yang terbuka lebar. Kugenggam erat rantang bekal di tangan seiring detak jantung yang kembali berulah. Padahal, detaknya tadi sempat tenang kembali ketika bicara dengan Teh Iis.

Semakin kaki ini mendekat, semakin terdengar jelas suara Dokter Widi yang tengah berdebat dengan seorang wanita. Bertepatan dengan aku yang tiba di sana, wanita itu terlihat sedang menarik-narik lengan Dokter Widi. Mereka ser

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status