Share

BEBASKAN

63

Seraya berjalan menjauh, Mentari menggigit bibirnya. Langkahnya tersaruk karena menahan sesak yang memenuhi dadanya. Walaupun di permukaan dan terutama di depan wanita itu terlihat kuat dan tegar, sesungguhnya hatinya remuk-redam. Ia hancur. Sudahlah kondisi sang ayah yang entah kapan akan sadar, kini harus menghadapi kenyataan jika rumah tangganya akan segera berakhir.

Lihatlah bahkan Samudra tidak menyusulnya sama sekali. Itu artinya sang pria memang datang untuk Lucy, cinta pertamanya. Bukan untuk dirinya.

Mentari terus menyeret langkah. Lalu saat mendapati tempat lumayan sepi di mana tidak ada banyak orang berlalu-lalang, ia pun berjongkok memeluk lututnya dan menangis untuk meluapkan sesak yang berjejal. Air matanya bercucuran melewati pipi sebelum akhirnya berjatuhan di atas lututnya.

Sesak itu begitu menyiksa jika tidak dikeluarkan. Karenanya ia memilih menumpahkan dulu tangisnya.

Entah berapa lama Mentari melakukannya, yang pasti saat dadanya tidak terlalu berjubel deng
Rosemala

MALAM TEMAN2, SEMOGA SELALU SEHAT YA. PULSA/SALDO DANA 10K UNTUK KOMENTAR PERTAMA

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
irnawati ahmad
aku mwekkk ihh dasarr samudera hindiaa
goodnovel comment avatar
Fatma Ika
om samudra sih terlalu pendiam, lambat ngomong atau mengeluarkan pendapat... iiihhhh gemessss
goodnovel comment avatar
Setyarini Ràhayu
bagus ceritanya, suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status