Share

KATA MAAF

177

“Maafkan Mas, Tari ….”

Mentari menahan napas saat terdengar permintaan lirih yang berbaur dengan tangis. Wanita itu membuang muka. Menjatuhkan pandangan ke deretan pot tanaman yang bunga serta daunnya masih digelayuti embun.

Tidak seperti bunga dan dedaunan itu yang sejuk dibalut embun, hatinya panas membara. Bertemu lagi dengan pria yang sudah menorehkan luka hati, tentu membuka lagi luka itu. Luka yang seharusnya sudah kering karena mati-matian dibalutnya oleh waktu, kini terasa kembali basah karena sang pemberi luka mengorek-ngorek lagi.

“Maafkan Mas, Tari. Sungguh Mas terlalu bodoh untuk melihat kebenaran sejati. Katakan apa yang Mas harus lakukan untuk menebusnya? Mas rela melakukan apa pun asal bisa bertemu dan memeluk si kembar.”

Mentari menelan ludah. Dadanya terasa sesak. Matanya panas. Bukan karena tersentuh dengan permintaan maaf Samudra, tetapi karena luka itu kembali berdarah-darah.

“Mas bodoh. Sangat bodoh. Padahal sebelum kejadian pun sudah sering melihat tatapan Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
NNiah YGceria
satu kata untuk samudra,mampus kau!
goodnovel comment avatar
uli nie
lanjut mba Thor.... ......
goodnovel comment avatar
Yuliana
akan lebih sakit bila ank sendiri lebih sayang ke Bima drpd bapaknya.biarlah sakit hati mentari di bls sama ank2 aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status