Share

BIMA

164

Mentari menepuk kedua pipinya cukup keras. Sakit. Artinya ia tidak sedang bermimpi. Namun, ucapan Bima barusan membuatnya masih belum mempercayai jika ada produser tertarik dengan salah satu bukunya.

Bima tersenyum geli melihat wanita yang terlihat lebih dewasa dari pertama kali bertemu itu terus menepuk-nepuk pipinya.

“Mau dibantu menepuk?” godanya masih dengan tersenyum geli.

Mentari mengerjap dan dan menarik diri.

“Tunggu, apa ini mimpi?” tanyanya lagi masih belum percaya.

“Apa aku sering hadir di mimpimu?” Malah pertanyaan balik yang ia dapatkan dari laki-laki di depannya.

Mentari memejam sebentar, lalu menepuk lagi pipinya. “Apa aku boleh pingsan dulu?” tanyanya lagi konyol.

“Boleh, dengan sukarela aku akan menopang tubuhmu.”

Mentari memutar bola mata. Sungguh ia masih belum percaya dengan kabar yang Bima bawa. Bagaimana bisa khayalan buku dipinang produser kini di depan mata?

Bukan berlebihan sebenarnya jika ia bertingkah seperti ini. Karena semenjak keluar dari rumah keluar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
status mentari digantung, kayanya mentari jg g cinta bima
goodnovel comment avatar
LarasatiEndang PoenyanyaPithy Arjoenaneglendang
maukah km mjd pendamping hidupku dek violet,,,,
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Mau kah kamu menjadi istriku dek violet senja heaaaa heaaaa heaaaa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status