Share

Bab 48. Ciptakan Neraka di Rumahmu

Selesai mandi, Sano langsung menuju meja makan yang sudah terhidang nasi dengan lauk tempe goreng tanpa bumbu. Dia mendengus kesal, tahu kalau Ulfa menyembunyikan makanan enak.

Terpaksa dia menikmati tempe yang ternyata terasa hambar. Di saat yang sama, Ulfa datang ke dapur untuk membuat kopi. Jika wanita itu ingin lembur, maka harus menyediakan minuman hitam pekat tersebut.

Sekilas dia melirik pada Sano. "Itu resiko karena udah cuekin Alea. Aku sebenarnya senang kalau Mas Sano bersikap begitu, cuman Alea yang bakal kesinggung. Lain kali hati-hati, Mas!"

"Ya udah, sorry."

Kalimat itu yang paling Ulfa benci. Dia tahu membedakan ketika seseorang tulus meminta maaf atau tidak. Jelas sekali perbedaan antara 'ya udah, sorry' dengan 'maaf, ya'.

"Udah mulai kasar lagi kek dulu? Mentang-mentang kerja. Kamu belum jawab ya kenapa aku cuma dikasih sejuta. Kamu pikir nafkah sejuta cukup, Mas? Makanya, ceraikan aku saja kalau kamu nggak mampu!"

"Harusnya kamu bersyukur karena mas mau tinggal di si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status