Share

Bab 47. Pembantu Gratis

Ulfa yang membaca pesan dari Fajar lantas bangkit dari duduknya. Dia sudah menyiapkan pekerjaan baru bagi Sano sang suami sialannya. Dia kesal selama ini menurut padahal berujung diduakan.

Pintu utama terbuka, muncullah Sano dengan raut wajah malas. Ulfa tersenyum kecut sambil menyembunyikan tangan di punggung sebagai isyarat kalau dia tidak mau menyalami lelaki itu.

"Gimana, Mas, pekerjaannya hari ini?"

"Bagus." Sano menyerahkan tas kerjanya yang sama sekali tidak disambut oleh Ulfa. Peka istrinya masih belum mau baikan seperti dulu memaksa Sano melangkah malas ke kamar sambil sedikit melonggarkan dasinya.

Dia merebahkan diri di tempat tidur karena lelah duduk lama di depan layar komputer. Matanya menatap langit-langit kamar sambil tersenyum membayangkan bagaimana imutnya anak itu nanti ketika sudah lahir.

Tentunya seorang anak yang akan lahir dari rahim Dita. Dia gadis cantik serta menawan, tentu saja anak yang dilahirkannya kelak hampir dikata sempurna sebab Sano pun tidak kalah ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status