Share

bab 15. Rayuan Mutia

Beberapa saat sebelumnya,

Mutia telah selesai membuatkan teh untuk Damar. Tak lupa diambilnya dua tablet obat tidur dari dalam botol pemberian Aksara lalu dilarutkan nya ke dalam gelas berisi teh untuk suaminya itu.

Dengan segera Mutia membawa teh itu ke dalam kamar dan melihat Damar sedang termenung menatap ponsel nya yang layarnya gelap.

"Mas, aku bikinin teh. Aku minta maaf tentang kejadian tadi pagi," ucap Mutia sambil meletakkan cangkir berisi teh di atas nakas.

Mata Damar yang semula redup menjadi berbinar melihat Mutia datang dengan membawakan teh untuk nya.

"Kamu beneran mau minta maaf padaku?" tanya Damar.

Mutia mengangguk. "Maaf karena aku terlalu curiga padamu sehingga aku membabi buta menuduhmu selingkuh, Mas. Kamu harus tahu kalau aku itu tipe perempuan pencemburu," sahut Mutia menyunggingkan senyum.

Damar menatap istrinya tanpa berkedip.

"Apa kamu masih datang bulan?" tanya Damar.

Mutia menggelengkan kepalanya. "Sudah selesai," sahut Mutia berbohong. Dia memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status