Share

BAB 104 SAH

Puncaknya hari ini, aku dirias menjadi pengantin tercantik di jagat raya. Ratu sehari dalam istana kebahagiaan keluarga, duduk di singgasana bersama imamku yang sudah berjanji sehidup semati di depan penghulu dan keluarga besarnya.

Air mata haru dan bahagia keluar tanpa henti, pun dengan Ayah dan juga keluarga yang merasakan kebahagiaan ini. Suasana sakral berubah menjadi tangisan yang riuh, manakala ijab qobul terdengar merdu di telinga.

"Alhamdulillah, akhirnya kalian menjadi pasangan yang sah. Selamat menempuh hidup baru, bahagia, langgeng sampai tua, ya, Nak!" ucap Ayah terdengar pilu.

Tangisannya pun pecah, kupeluk tubuh yang sudah tidak kekar itu. Dulu saat masa kecil, mereka ayah dan ibu berpisah. Kami hidup berdua sebelum Bu Fatimah datang di rumah. Makan seadanya, tidur berdua di ranjang bambu.

Suaranya yang khas itu membuat kerinduan tersendiri saat usia semakin beranjak remaja. Dimana Ibu Fatimah menjadi ibu sambung yang baik dan lembut. Meskipun ada suara sumbang di luar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status