Share

BAB 35

"Ri, kamu sakit?" Andin teman sekantorku yang biasa disapa Bu Nyai itu menyapaku.

"Nggak Din, cuma sedikit kelelahan aja."

"Istirahat kalau capek, Ri. Kamu masih ingatkan bunyi undang-undang per-ibu-an?"

"Undang-undang apaan tu Din?"

"Itu loh undang-undang yang bunyinya gini. Satu, Ibu-ibu gak boleh sakit. Dua, jika ibu-ibu sakit, maka kembali ke pasal satu."

Aku tertawa. Andin memang selalu begitu, suka melucu. Tapi jangan ditanya jika lagi serius, dari mulutnya akan keluar kalimat-kalimat sakti. Oleh sebab itulah dia dijuluki Bu Nyai. Karena gaya bicaranya saat memberi masukan atau nasehat sudah seperti Bu Nyai di pesantren-pesantren.

"Din, aku mau nanya nih. Misalnya nih ya, seseorang dihadapkan pada kondisi di mana dia harus menikah padahal sebenarnya kedua belah pihak tidak ada keinginan menikah terlebih pihak si pria juga sudah memiliki istri. Dan pernikahan itu terjadi tanpa sepengetahuan istrinya. Itu gimana hukumnya?"

"Wah berat nih pertanyaanmu, Ri. Aku takut salah dalam men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
bagaimanapun aku tetep gak suka poligami. dan oh ya nuruvdan Andri kn cuma nikah siri jika Rini TDK mau menyakiti Nuri bisa dong minta talak pada Andre. dan untuk preman" mereka tidak tau aja ,mungkin emang dasarnya Rini suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status