Share

BAB 72

"Jadi menurut Pak Danis, berapa besar peluang memenangkan kasus ini?" tanya Andin.

"Saya optimis dengan kasus ini Mbak Andin, saya rasa saya bisa memenangkan klien saya sebab bukti rekaman cctv sudah kita dapatkan."

"Alhamdulillah, saya pegang ucapan anda, Pak Danis."

"Panggil Danis aja, Mbak, apalagi saya juga temannya Nuri," pinta Danis.

"Oke, kalo gitu saya juga dipanggil Andin saja. Asal jangan dipanggil "Han" kayak dia," sahut Andin sambil memonyongkan bibirnya kearah Nuri.

"Tadi nelpon siapa, Ndin? Kelihatannya serius banget tadi," tanya Nuri pada Andin.

"Nelpon kakak kesayanganmu."

"Kamu nelpon Kak Rizal? Kok bisa? Emang boleh bawa ponsel di sel?"

"Nggak lah. Aku minta tolong Kalapasnya langsung tadi."

"Kok bisa???"

"Kamu meragukan kemampuanku, Ri?" Jawab Andin membuat Nuri terdiam. "Jangan ragukan kemampuan negoisasi seorang Andini Prambudi." Andin membanggakan dirinya.

"Jadi Rizal Arifin yang sedang kita bahas kasusnya ini kakak kamu, Ri?" tanya Danis menyimak pembicaraan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah Rini yg manggil bulshet katanya gak cinta MP smpai gak bisa jalan aku dukung Nuri sama Danis biar Andri isdeat juga gpp sekalian wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status