Share

69. Menunggu

Dua bulir air mata jatuh membelah wajah Rara. Sia-sia dia menanti kedatangan Gilang. Lelaki itu tidak muncul sampai jam besuk berakhir, atau mungkin tidak akan pernah datang. Ambu yang menungguinya sudah tertidur di sofa, sementara Mimin pulang. Dia tidak ingin mereka jatuh sakit karena kurang tidur semalaman. Lebih baik gantian menemani.

Rara menyesal tidak mendengarkan omongan suaminya. Jika Gilang tidak pulang, ketidakhadiran dalam penyambutan orang tuanya dari Tanah Suci beritanya pasti tidak sedahsyat kelahiran bayi ini! Tapi semua sudah terjadi!

"Aku betul-betul heran," kata Bradley siang tadi. "Baru kali ini kulihat seorang ibu pingsan mendengar menantunya melahirkan. Ada apa, Ra? Mereka tidak merestui pernikahan kalian?"

Rara yakin apa yang dilihat Bradley cuma sebagian kecil dari peristiwa yang terjadi. Dia heran rumahnya kosong saat pemuda itu datang. Entah pergi ke mana Kartika. Barangkali pergi bulan madu. Tapi bagus. Jika ada, dia pasti langsung

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status