Share

72. Murka

Makan pagi sungguh tidak nikmat. Nyonya besar hampir tidak pernah marah sehebat ini. Dia biasanya dapat mengendalikan emosi dengan baik. Meja makan adalah satu-satunya tempat yang paling dihindari untuk terjadinya pertengkaran.

"Ini adalah perintah," kata Umi tegas. "Siapapun di ruangan ini tugasnya hanya mendengarkan. Silakan keluar kalau tidak setuju dengan ucapanku nanti. Aku tidak ingin ada keributan di meja makan."

Semua orang yang hadir diam. Para pegawai menyantap makanan dengan kepala tertunduk. Wisnu dan ayahnya kelihatan santai menikmati hidangan.

Nyonya besar memberi perintah ke manajer rumah tangga. "Silvana, aku ingin kamu hari ini pergi ke Bandung. Temui tuan muda dan suruh pulang untuk dinikahkan dengan Karlina. Aku tidak mau kehilangan muka di hadapan calon besan. Jika dia menolak, sita semua fasilitas yang kuberikan."

Silvana terkejut. Meminta tuan muda untuk meninggalkan anak dan istrinya adalah perbuatan yang bertentangan dengan nur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status